PASANGKAYU, LINTASNEWSMEDIA.ID – Untuk memastikan keamanan pangan bagi masyarakat, Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Mamuju bekerjasama tim koordinasi obat dan makanan, dalam hal ini Dinas Kesehatan (Dinkes) dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Padangkayu melakukan uji sampel takjil yang dijual para pedagang.
Pedagang takjil di wilayah jalan Andi Depu, Kelurahan Pasangkayu, masing-masing kuliner diambil sampelnya untuk diuji di Labolatorium, Selasa (26/3/2024).
Kadinkes Pasangkayu, Rukman mengatakan, kegiatan seperti ini dilakukan setiap tahun, dan Dinkes bekerjasama dengan BPOM Mamuju untuk melakukan pemeriksaan takjil ditiap pedagang kuliner pada bulan puasa.
Jadi, semua makanan yang dijual oleh pedagang sampelnya diambil untuk kami uji di Labolatorium, dan tujuannya agar memberikan rasa aman kepada masyarakat yang membeli jajanan takjil
“Sampel yang diambil akan diketahui hasilnya setelah di uji, apakah ada yang mengandung bahan boraks (berbahaya) atau tidak,” terangnya.
Penanggung Jawab Komunikasi Informasi Dan Edukasi, Mirza Fauzan Gazali mengatakan, dari 23 pedagang jajanannya diambil sampel takjil yang di curigai mengandung bahan berbahaya yakni jalangkote, dawet, bakwan, ikan kering, cendol dan pentolan.
Dari 23 pedagang, sampel yang kami uji 39 takjil, semuanya negatif sesuai hasil uji parameter bahan berbahaya seperti boraks, formalin, methanil yellow dan rhodamin B.
“Selain itu, telah dilakukan pengawasan di retail tradisional modern di wilayah Pasangkayu. Disitu kami menemukan produk rusak 30 pices, kadaluwarsa 368 pices dan produk tanpa izin edar 53 pices, semunya sudah dimusnahkan,” jelasnya. (Roy)
Eksplorasi konten lain dari Lintas News Media
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.