JENEPONTO, LINTASNEWSMEDIA.ID – Pemerintah Desa (Pemdes) Lentu, Kecamatan Bontoramba, Kabupaten Jeneponto, Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) melakukan normalisasi pendangkalan aliran anak sungai balangbaru untuk mengantisipasi dampak sawah yang terendam banjir. Hal ini disampaikan langsung oleh Jumadi saat ditemui diareal persawahan.
“Alhamdulillah, normalisasi pendangkalan sendimen tanah itu telah selesai dilakukan pengerukannya dengan menggunakan satu unit Excavator,” katanya Jum’at (15/9/2023).
Kami sebagai warga Lentu sangat mengapresiasi Pemdes.
Jumadi juga katakan, kerja Pemdes sangat kita apresiasi, karena mengambil langkah cepat untuk melakukan normalisasi sungai balangbaru.
“Tahun lalu, warga petani sangat mengalami gagal panen, itu disebabkan banjir yang menerjang sawah kami, dan semoga tahun ini tidak mengalami adanya banjir,” urainya.
Warga Dusun Paranga, Lahija menambahkan, sebetulnya sudah lama direncanakan untuk dikeruk sungainya, bahkan ada juga oknum anggota DPRD berjanji. Namun, sampai saat ini tidak ada buktinya.
“Kepala Desa (Kades) melakukan musyawarah bersama warga setempat, sehingga terlaksana pengerukan sungai balangbaru, dan itu hanya menggunakan anggaran partisipasi sesama warga Desa Lentu,” jelasnya.
Sementara itu, Kades Lentu, Sirajuddin menyampaikan, pengerukan sungai Balangbaru hanya untuk membantu warga petani, agar mereka dapat merasakan panen padi tahun ini.
Jika tidak dilakukan pengerukan sungai, tentu akan berdampak gagal panen lagi, dan itu sangat merugikan petani.
“Melalui musyawarah, maka terlaksanalah pengerukan sungai Balangbaru, dan semoga petani tidak gagal panen lagi,” ungkapnya.
Menurut Sirajuddin, normalisasi pendangkalan sungai ini tidak masuk dalam agenda pekerjaan tahun ini, tapi ada anggaran Silpa tahun 2022 dan dana DBH.
Sebenarnya anggaran tersebut diperuntukkan untuk pengadaan motor dinas Kades, tapi kita alihkan dulu, demi pengerukan sungai Balangbaru, agar sawah warga terbebas dari ancaman banjir.
“Pengerukan sungai Bakangbaru selama kurang lebih 8 hari, sedangkan kedalamannya sekitar 2 meter dengan panjang 20 ribu meter lebih yang kita keruk, jadi memang dangkal. Apalagi 10 tahun terakhir baru diadakan pengerukan,” terangnya.
Sirajuddin menyampaikan, berharap dengan selesainya normalisasi pendangkalan sungai balangbaru ini dapat memberikan dampak yang baik bagi warga petani di wilayah Dusun Alluka dan Dusun Paranga.
“Semoga hasil panen warga petani melimpah,” pungkasnya. (Firmansyah)
Editor: Roy
Eksplorasi konten lain dari Lintas News Media
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.