PASANGKAYU, LINTASNEWSMEDIA.ID – Kehadiran pabrik kelapa sawit milik PT Palma di Desa Kasano, Kecamatan Baras, Kabupaten Pasangkayu, Provinsi Sulawesi Barat, Sulbar.
PT Palma akan tetap berupaya memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar perusahaan dan Pemerintah Daerah (Pemda) Pasangkayu.
Sejak beroperasi, perusahaan ini bukan hanya menggerakkan roda industri, tetapi juga menjadi penopang ekonomi warga setempat.
Menurut pihak manajemen PT Palma, bahwa masyarakat sekitar merasakan langsung dampak positif dengan terbukanya lapangan kerja baru.
Selain itu, petani kelapa sawit memperoleh tambahan pendapatan dari hasil panen yang lebih optimal. Tidak hanya itu, kontribusi PT Palma terhadap pendapatan daerah juga semakin nyata.
“Kami berupaya agar keberadaan perusahaan benar-benar membawa manfaat luas, baik untuk masyarakat maupun pemerintah daerah,” ujarnya, Jumat (3/10/2025).
Dalam menjalankan aktivitas industrinya, PT Palma menegaskan telah mengantongi berbagai izin resmi seperti IUP-P dan izin lingkungan yang dikeluarkan instansi berwenang. Semua proses perizinan ditempuh melalui tahapan administrasi yang ketat sesuai regulasi.
“Kami berkomitmen menjalankan tata kelola industri sawit modern yang ramah lingkungan dan sesuai aturan,” tegas pihak perusahaan.
Komitmen itu diwujudkan dalam sistem pemantauan lingkungan yang rutin dilakukan. PT Palma secara berkala melaksanakan uji laboratorium yang terakreditasi dan terdaftar di Kementerian Lingkungan Hidup.
Tujuannya untuk memastikan tidak terjadi pencemaran serta tetap sejalan dengan ketentuan hukum yang berlaku.
Selain fokus pada produktivitas, perusahaan juga menempatkan kesejahteraan karyawan dan pemberdayaan masyarakat sebagai prioritas.
Dalam pengelolaan limbah cair misalnya, PT Palma menerapkan sistem aplikasi ke lahan atau land application.
Cara ini tidak hanya aman bagi lingkungan, tetapi juga memberi manfaat bagi tanaman kelapa sawit.
Sejumlah penelitian telah membuktikan bahwa aplikasi limbah cair yang sesuai standar dapat memperbaiki struktur tanah, menambah nutrisi organik, serta menjaga kelembaban. Hasilnya, produksi kelapa sawit meningkat signifikan.
“Sejak lahan kami diaplikasi limbah cair, hasil panen naik jauh lebih baik. Biaya pupuk juga berkurang,” ungkap seorang petani yang telah merasakan manfaat program tersebut.
Dengan praktik pengelolaan lingkungan yang tepat, PT Palma tidak hanya mengurangi potensi pencemaran, tetapi juga membantu petani mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia.
Hal ini menjadi langkah konkret perusahaan dalam mewujudkan industri sawit yang berkelanjutan.
Keberadaan PT Palma di Pasangkayu kini menjadi contoh bagaimana industri kelapa sawit bisa berjalan seiring dengan kepedulian terhadap lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.
Harapannya, praktik ini terus ditingkatkan agar manfaatnya semakin dirasakan luas, baik di tingkat lokal maupun daerah. (*)
Eksplorasi konten lain dari Lintas News Media
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.